Label


Breaking News

Penerapan MSDM Kunci Tingkatkan Kualitas Pekerja Bangunan di Indonesia

 

Wisnu Aria Purba. ST. Mahasiswa Magister Managemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (MM UST) Yogyakarta

Penulis : Wisnu Aria Purba. ST. Mahasiswa Magister Managemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (MM UST) Yogyakarta

 Opini

Yogyakarta (F86) - Di Indonesia Para pekerja bangunan atau yang sering disebut tukang, kuli bangunan, atau buruh bangunan adalah salah satu kelompok pekerja dengan jumlah yang cukup besar. Pekerja bangunan hampir dapat kita jumpai dengan mudah karena disetiap pembanguan baik rumah, gedung, jembatan, jalan dan konstruksi lainnya pasti membutuhkan tukang atau buruh bangunan. Pekerja Bangunan merupakan salah satu pekerjaan terakhir yang di pilih oleh seseorang karena tidak memerlukan legalitas akademis yang harus di penuhi, hanya membutuhkan kekuatan fisik dan mental untuk mengerjakan pekerjaan konstruksi. Terkadang hanya berbekal pengalaman yang sudah-sudah dan kekuatan fisik  seorang pekerja bangunan mampu mengerjakan pekerjaan konstruksi secara baik, namun banyak juga karena pekerja bangunan tidak memiliki skill dan keterampilan  yang memadai, pekerjaan konstruksi mengalami kegagalan.

Keadaan tersebut menjadi sebuah problematika yang dilematis bagi dunia konstruksi. Di satu sisi keterbatasan tenaga kerja yang memiliki skill dan keterampilan yang memadai, disisi lain dunia konstruksi ini tetap berjalan. Dinamisnya pekerjaan konstruksi membuat keberadaan pekerja bangunan yang tidak memiliki skill dan keterampilan menjadi sebuah keadaan yang tidak dapat dipungkiri.

Sebuah Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pekerja bangunan yang tidak bersertifikat keahlian dapat dilakukan dengan penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada pekerja bangunan. MSDM yang bersifat umum dapat diterapkan terutama dalam hal; penempatan tenaga kerja konstruksi, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja konstruksi, penilaian kinerja menggunakan penilaian kualitatif dan kuantitatif, serta kompensasi dan insentif sesuai tugas, beban kerja pekerja bangunan. Dengan penerapan MSDM ini, maka penempatan tenaga Pekerja Bangunan bisa tepat sasaran dan sesuai dengan standar yang di harapkan. Perlunya Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diberikan agar kemampuan Pekerja Bangunan yang tidak memiliki sertifikat keahlian mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan dunia konstruksi.

Selain itu pekerja bangunan membutuhkan berbagai keterampilan dasar untuk membantu mereka melakukan peran mereka dengan sukses sesuai dengan standar yang di harapkan guna mendukung penerapan MSDM , Dihimpun dari nguliday.com, beberapa keterampilan tersebut antara lain:

Kekuatan Fisik

Pekerja Bangunan sering melakukan beberapa tugas di lokasi konstruksi yang membutuhkan tenaga dan kekuatan fisik. Tugas-tugas ini mungkin melibatkan pengoperasian alat dan mesin, membengkokkan, menggali, dan memanjat.

Ketangkasan

Pekerja bangunan membutuhkan koordinasi tangan-mata yang baik untuk bergerak cepat dan menyusun benda. Mereka sering mendapat manfaat dari koordinasi multi-anggota tubuh, yaitu kemampuan untuk menggunakan kedua tangan dan kaki saat melakukan tugas.

Keterampilan Berhitung

Keterampilan matematika seringkali diperlukan untuk menentukan berbagai aspek proyek. Misalnya, seorang pekerja dapat menentukan area zona pembangunan untuk memasang tanda bahaya di sekitarnya agar orang dan kendaraan tidak masuk.

Pengetahuan Bangunan

Pekerjaan utama pekerja pembangunan sering mempersiapkan dan membantu membangun berbagai struktur termasuk jembatan, jalan raya, dan kapal. Mereka membutuhkan pengetahuan yang kuat tentang teknik dan bahan bangunan serta pengalaman menggunakan mesin dan peralatan yang terlibat dalam proyek pembangunan.

Pengetahuan Teknik

Sebagian besar pekerjaan pekerja bergantung pada teknik yang terkait dengan proyek pembangunan. Contoh keterampilan teknik yang bermanfaat bagi para pekerja bangunan ini termasuk pekerjaan besi, pipa ledeng, pasangan bata, survei, dan pembongkaran.

Komunikasi

Pekerja bangunan membutuhkan keterampilan komunikasi lisan dan tertulis yang kuat untuk berkomunikasi secara efektif dengan pimpinan proyek dan pekerja lainnya. Mereka mungkin ingin mengajukan pertanyaan, menentukan arah dan membuat keputusan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan.

Teknologi

Banyak pekerja bangunan bekerja dengan teknologi pembangunan untuk menyelesaikan tugasnya. Beberapa dari teknologi ini mungkin termasuk drone, aplikasi seluler, augmented reality, dan perangkat lunak manajemen pembangunan.

Memecahkan Masalah

Tantangan sering muncul di lokasi pembangunan. Pekerja Bangunan mungkin ingin menyelesaikannya dengan menggunakan keterampilan pemecahan masalah seperti pengambilan keputusan, keterampilan analitis, mendengarkan secara aktif, dan membangun tim.

Kerja Tim

Pekerja Bangunan sering bekerja sebagai bagian dari tim dengan pekerja pembangunan lainnya. Keterampilan kerja tim yang baik membantu memastikan mereka berhasil berkolaborasi dengan rekan kerja dan menghindari ketidakpastian dan ketidaksepakatan.

Kepemimpinan

Beberapa pekerja konstruksi mengawasi sekelompok pekerja pembangunan. Misalnya, mereka dapat mengelola lokasi kerja, mengarahkan tim, dan melakukan kontrol kualitas pada proyek yang telah selesai.

Dari beberapa uraian ketrampilan tersebut pekerja bangunan di harapkan memiliki keterampilan sesuai yang di butuhkan dalam dunia konstruksi sehingga Dengan penerapan MSDM yang baik di dukung dengan ketrampilan dasar yang baik pula, pekerja bangunan mampu bertanggung jawab secara profesional terhadap hasil pekerjaannya.(Red).

Type and hit Enter to search

Close