Yogyakarta (F86)- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto tengah menjadi sorotan publik setelah pernyataannya tentang LSM dan Wartawan yang dianggap mengganggu kepala desa.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Yandri menyebutkan bahwa LSM dan Wartawan "Bodrex" kerap meminta uang kepada kepala desa, bahkan mencapai Rp1 juta per hari. Ia kemudian meminta Kepolisian dan Kejaksaan untuk menertibkan dan menangkap LSM dan Wartawan yang dianggap mengganggu.
Pernyataan Yandri tersebut mendapat reaksi keras dari kalangan jurnalis dan aktivis LSM. Mereka menilai pernyataan Yandri sebagai penghinaan terhadap demokrasi dan kebebasan pers.
"Sebagai wartawan, saya merasa sangat terhina dengan pernyataan Menteri Yandri. Kami berjuang untuk mengawasi kekuasaan agar tidak sewenang-wenang, bukan untuk meminta uang," kata Pimpinan Media Online Fakta86.com. Minggu (2/2/2025).
"Kami sangat menyayangkan pernyataan menteri PDT Yandri yang terkesan memfitnah dan menghina profesi wartawan/LSM. Pers adalah pilar ke empat Demokrasi, tugas pers diantaranya sebagai sosial control,"tambahnya.
Hingga saat ini, Yandri belum memberikan klarifikasi atas pernyataannya. Namun, pernyataan tersebut telah memicu kemarahan di kalangan masyarakat dan menimbulkan pertanyaan tentang komitmen pemerintah dalam menjaga kebebasan pers dan demokrasi.
Pernyataan Yandri Susanto menteri PDT, yang menyamakan wartawan dan LSM dengan 'Bodrek' ibarat menepuk air di dulang. Untuk kepentingan pribadi, logo Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal masih terlihat terpampang di backdrop acara haul tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen mengenai keseriusan permintaan maaf Yandri dan komitmennya untuk tidak mengulangi kesalahan serupa.
"Sebagai pejabat publik, seharusnya Yandri lebih bijak dalam berucap dan bertindak, mengingat setiap kata dan perbuatannya akan menjadi sorotan masyarakat. Masyarakat berharap agar para pemimpin dapat memberikan teladan yang baik dan menghargai peran semua elemen, termasuk pers dan LSM, dalam membangun negara. Sikap saling menghormati dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama demi kemajuan Indonesia,"pungkasnya.(Red).
Social Footer
Kontributor
Label
Social Media