Label


Breaking News

Kebersamaan Nyepi dan Idul Fitri 2025 Perkuat Kerukunan Semua Anak Bangsa

 


DENPASAR (F86) - Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB  ) Indonesia  Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan  bahwa adanya bersamaan waktu menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947 yang hanya berbeda 2 hari  bersamaan dengan perayaan Idul Fitri 1446 H/2025 Masehi sesungguhnya menjadi momen penting untuk melakukan penguatan dalam merawat kerukunan diantara anak bangsa.

Hal itu disampaikan Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet di Denpasar Bali Selasa (25/3/2025) sehubungan dengan adanya dua hari raya yang hampir bersamaan waktunya terutama di Denpasar Bali. 

"Pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan hari Raya Idul Fitri 1446 H yang hampir bersamaan  waktunya justru menjadi momen penting untuk memperkuat tokoh lintas agama  mengajak pemuka agama, organisasi keagamaan, serta masyarakat luas untuk menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama," katanya.

Ida Pangelingsir menegaskan bahwa  komitmen untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan sosial serta Kerukunan  khususnya menjelang dua perayaan besar jangan sampai menimbulkan kesalahpahaman diantara  umat beragama.

"Mengedepankan semangat toleransi dan saling menghormati agar Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri dapat berlangsung dengan penuh kedamaian dan saling pengertian menjadi hal yang sangatpenting,” ujarnya.

Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet juga menyambut baik bahwa Hari Raya Nyepi merupakan waktu yang penuh makna bagi umat Hindu, begitu juga dengan hari Raya Idul Fitri maka momen ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama, terutama ketika perayaan besar agama lain di sekitarnya. 

“Mari kita berkolaborasi dengan pemerintah, organisasi keagamaan lain, serta masyarakat untuk memastikan bahwa toleransi dan keharmonisan tetap terjaga. Ini adalah momen yang tepat untuk mengungkap bahwa kita bisa hidup berdampingan dengan saling menghormati,” katanya.

Ia menyatakan bahwa penting bagi umat Islam untuk saling menghormati perbedaan dan mendukung upaya bersama untuk menjaga perdamaian. 

“Idul Fitri adalah hari kemenangan dan kebahagiaan bagi umat Islam, namun kita juga harus menjaga persatuan dan kerukunan dengan umat agama lain. Kerja sama dan toleransi antar umat beragama adalah kunci untuk menciptakan suasana yang damai,” ujarnya.

Oleh karena itu Ida Pangelingsir menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara pemuka agama dan pemerintah untuk menyelesaikan setiap potensi konflik yang mungkin timbul, khususnya dalam menyambut hari raya yang berdekatan tersebut.

Dengan dialog yang terus berjalan maka menurut Ida Pangelingsir akan lebih mudah memahami kebutuhan dan tradisi masing-masing, serta menemukan jalan tengah yang menguntungkan bagi semua pihak.

Pelaksan hari raya yang  hampir bersamaan  ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mempererat hubungan antar umat beragama di Denpasar Bali menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan harmonis menjelang perayaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. 

"Semua pihak diharapkan untuk berperan aktif dalam menyukseskan upaya ini, guna menciptakan Indonesia yang lebih inklusif dan penuh toleransi," pungkasnya.  (Red/Siswanto).

Type and hit Enter to search

Close