 |
| Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu |
Jakarta (F86) - Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyampaikan seruan tegas kepada pemerintah untuk menghentikan praktik membeli pemberitaan dan memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan media massa di Indonesia. Hal tersebut di ucapkan pada kanal YouTube Komite Jurnalisme Berkualitas, pada Sabtu 3 Mei 2025 saat memperingati hari kebebasan pers sedunia.
Dalam pidatonya Ninik menyatakan bahwa ekosistem media nasional kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan.
"Media sedang menghadapi badai akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan pendapatan iklan, dan pergeseran perhatian publik ke platform digital non-jurnalistik,"Ungkapnya.
Ia mengkritik pola kerja sama antara pemerintah dan media yang menurutnya sudah saatnya dirombak total. Ninik menekankan bahwa independensi redaksi harus dijaga dan tidak boleh dikompromikan.
"Saya menolak praktik membeli isi berita dan mencampuri ruang redaksi. Jurnalistik sejati menyuarakan fakta, bukan membangun citra,"tegasnya.
Ninik mengajak pemerintah untuk menghormati dan melindungi ruang redaksi dari intervensi kekuasaan. Ia menekankan bahwa suara-suara jurnalis yang menyuarakan kebenaran tidak boleh tenggelam hanya karena kalah saing anggaran dengan influencer atau YouTuber.
"Dengan demikian, Saya berharap pemerintah dapat memainkan peranannya dalam menjaga keberlangsungan media massa di Indonesia,"pungkasnya.(Red).
Social Footer
Kontributor
Label
Social Media