Gunungkidul (F86) – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan Rapat Koordinasi atau Rembug Stunting pada Selasa (27/5/2025) di Graha BMT Ummat, Wonosari.
Kegiatan ini menjadi wadah strategis dalam mengonsolidasikan komitmen berbagai pihak untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani persoalan stunting. Menurutnya, keberhasilan penurunan angka stunting tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja.
“Pemerintah Kabupaten memberikan dukungan penuh terhadap upaya percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi lintas sektor. Ini menjadi tugas bersama yang memerlukan keterlibatan semua elemen masyarakat,” ujar Joko.
Dalam sambutannya, Sekretaris BKKBN DIY, Dra. Andi Ritamariani, M.Pd., mengungkapkan bahwa angka stunting di Gunungkidul mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menilai keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama yang perlu dijaga dan diperkuat.
“Penurunan angka stunting di Gunungkidul pada tahun ini menunjukkan bahwa sinergi yang terbangun selama ini berjalan efektif. Namun demikian, tantangan ke depan menuntut penguatan intervensi hingga ke tingkat desa dan keluarga,” kata Andi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Mohamad Arif Aldian, menekankan pentingnya kebijakan penanggulangan stunting masuk dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
“Integrasi program percepatan penurunan stunting dalam RPJMD menjadi kunci. Konvergensi di tingkat lokal harus terus diperkuat agar pelaksanaan program lebih tepat sasaran,” ujar Arif.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan beberapa langkah konkret yang telah dilakukan pihaknya, termasuk upaya preventif dan promotif.
“Kami terus memantau tumbuh kembang anak secara berkala dan memberikan makanan tambahan kepada kelompok berisiko. Data prevalensi terbaru menunjukkan tren yang positif,” tutur Ismono.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat, dan Desa Gunungkidul, Sujarwo, menyampaikan bahwa desa memegang peran sentral dalam pencegahan stunting, terutama melalui pemanfaatan Dana Desa dan kader pemberdayaan masyarakat.
“Optimalisasi Dana Desa dan pelibatan aktif kader di lapangan menjadi kunci keberhasilan. Pemberdayaan masyarakat harus terus digalakkan agar upaya ini bisa berkelanjutan,” ucap Sujarwo. (Zull)
Social Footer
Kontributor
Label
Social Media