Bumi Sangkara Fest'Kirab Budaya Prawatan Jogonalan Klaten

Klaten (F86) Pemerintah Desa Prawatan Jogonalan Klaten bersama Karang Taruna menggelar kirab budaya Sabtu (28/6/2025) menggandeng Rukun Warga (Rw) Prawatan setempat.

Nampak arak arakan kirab budaya warga dengan berpakaian adat daerah dan juga mengunakan atribut atribut serta gunungan hasil bumi warga masyarakat Perawatan. Kirab budaya ini merupakan bagian event Bumi Sangkara Fest persembahan guna merawat kebhinekaan dan budaya yang tumbuh subur di Desa Prawatan Jogonalan Klaten. 

Setelah selesai di arak arak oleh warga yang meliputi warga setempat hasil bumi dan kemudian warga berebut istilah bahasa jawanya ngalap berkah dan bersujud syukur dengan Tuhan karena hasil panen nya sangat melimpah. 

Kepala Desa (Kades) Perawatan Sabiq Muhamad menyampaikan bahwa Bumi Sangkara Fest ini event yang pertama kali yang di gagas bersama Karang Taruna desa. Kirab budaya ini telah di ikuti oleh 13 Rw 3 gunungan dari gabungan tani dan gapoktan. 

"Ini adalah Bumi Sangkara fest yang di siapkan dan di laksanakan dengan kepanitiaan muda mudi setempat, Rangkaian yang kita mulai sejak awal bulan juni dengan acara Merti Desa, dimana seluruh masyarakat warga desa Prawatan Jogonalan menggelar bergotong royong membersihkan area desa yang kemudian untuk menyambut TPS 3R mandiri yang pertama kali Klaten, kemudian antusias warga masyarakat kita merasa bersyukur dengan cara kebudayaan untuk menyampaikan pesan tentang kesadaran lingkungan, tentang pentingnya menjaga mata air tentang pentingnya lingkungan bersih dan sehat," ujar Sabiq Muhamad. 

Ia berharap dengan event Bumi Sangkara fest sebagai wujud penyadaran bersama untuk selalu melestarikan lingkungan dan kebudayaan bersama. 

"Bumi Sangkara Fest ini merupakan event kepemudaan pertama kali, dengan adanya kepemudaan yang aktif akan kita libatkan dalam rencana pembangunan desa dan aktif dalam membangun SDM dan infrastruktur. Kemudian dengan adanya ini adalah sebagai bentuk penyadaran bersama warga desa untuk selalu melestarikan lingkungan dan kebudayaan"pungkasnya."(Siswanto).