Bantul (F86) — Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mendukung pengembangan koperasi desa sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Komitmen itu ditunjukkan lewat partisipasinya dalam penandatanganan Peraturan Bupati (Perbup) bersama kepala daerah se-DIY, dalam rangka pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, yang digelar di Kalurahan Srimulyo, Kabupaten Bantul, Minggu, (15/6/2025).
Penandatanganan tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara Soft Launching Percontohan Koperasi Desa Merah Putih yang dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi.
Joko Parwoto menyampaikan, koperasi desa memiliki potensi besar untuk memberdayakan masyarakat dari tingkat bawah. Jika dikelola dengan baik koperasi bisa menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat.
“Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan harian, tapi juga meningkatkan kesejahteraan jangka panjang. Kita siap mendukung penuh,” ujarnya.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah DIY, Tri Saktiyana, menyebut program koperasi desa merah putih sangat strategis, terutama bagi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“KUD (Koperasi Unit Desa) pertama dulu lahir dari DIY. Kita akan ulangi sejarah sukses itu. Saat ini koperasi merah putih di DIY sudah 94 persen berbadan hukum dan 88 persen sudah masuk sistem nasional. Ini yang tertinggi di Indonesia,” katanya.
Tri juga menegaskan pesan dari Gubernur DIY, bahwa arahan Menteri Koperasi harus ditindaklanjuti secara serius oleh seluruh daerah. “Kita tidak hanya menyambut, tapi juga harus mengawal agar koperasi ini benar-benar menjadi alat untuk memakmurkan rakyat,” ujarnya.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, koperasi ini bukan sekadar wadah ekonomi, tapi juga gerakan untuk membangun keadilan sosial dan menghapus kemiskinan ekstrem.
“Selama 80 tahun koperasi belum pernah dikelola secara sekomprehensif seperti sekarang. Sekarang, 18 kementerian dan lembaga ikut ambil bagian,” katanya.
Budi Ari juga menegaskan, koperasi ini di bentuk untuk melawan tengkulak, rentenir, hingga pinjaman online yang menyengsarakan masyarakat. Koperasi desa juga akan menjadi wahana menyempurnakan semangat gotong royong dengan motif ekonomi.
“Kalau dulu gotong royong hanya sosial, sekarang kita dorong jadi gotong royong ekonomi. Berat? Iya. Tapi dengan kebersamaan, ini bisa kita wujudkan,” tambahnya.
Acara ditutup dengan seremoni penandatanganan Perkada/Perbup dari seluruh wilayah kabupaten/kota di DIY, menandai keseriusan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program koperasi merah putih di tingkat desa. (Zull).
Social Footer
Kontributor
Label
Social Media