![]() |
Karnaval budaya Klaten Lurik Night di Alun-alun Klaten, Sabtu (26/2025). |
Editor: Redaksi fakta86
KLATEN (F86) – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-221 Kabupaten Klaten, Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) sukses menggelar Klaten Lurik Night Carnival 2025, Sabtu malam (26/7/2025) di Alun-alun Klaten. Untuk pertama kalinya, karnaval budaya ini diselenggarakan pada malam hari, menghadirkan suasana yang lebih megah, artistik, dan meriah.
Dengan mengusung tema "Hangesti Tedjaning Jati", Klaten Lurik Night Carnival menjadi momentum berharga dalam memperkuat identitas budaya lokal, khususnya kain lurik sebagai warisan tradisional masyarakat Klaten.
Acara dimulai dengan laporan penyelenggaraan oleh Plt Kepala Disbudporapar, Purwanto, kepada Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, dilanjutkan pembukaan simbolis melalui pemukulan kenong bersama unsur Forkopimda. Panggung utama kemudian menampilkan atraksi spektakuler seperti fire dance dari Flow Motion Indonesia dan tarian “Sparkling Lurik”.
Sebanyak 21 kontingen berpartisipasi, menampilkan ragam busana lurik dengan konsep dan filosofi unik. Para peserta berasal dari berbagai instansi pemerintah, rumah sakit, pelaku usaha, pelajar, desainer lokal, hingga komunitas seni. Beberapa di antaranya seperti RSUD Bagas Waras, Bank Jateng, Danone Group, Omah Wayang, serta SMK dan SMA di wilayah Klaten.
Dalam sambutannya, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menyampaikan bahwa pelaksanaan pada malam hari adalah terobosan untuk memberikan pengalaman yang lebih istimewa, baik bagi peserta maupun penonton.
“Kita buat versi malam hari, hasilnya luar biasa. Peserta bisa tampil maksimal dengan panggung, lighting, dan tata suara yang optimal. Alhamdulillah, masyarakat juga antusias dan senang,” ujar Mas Bupati.
Lebih lanjut, Mas Bupati menegaskan komitmen Pemkab Klaten untuk terus mendukung industri lurik, dari hulu ke hilir mulai dari proses produksi hingga pemasaran.
“Kita support penuh, baik pengrajin maupun pemasarannya. Harapannya lurik semakin dikenal, tidak hanya di Klaten tapi juga nasional bahkan internasional,” imbuhnya.
Bupati Hamenang juga menyampaikan rencana kerja sama Sister City yang tengah dijajaki dan diyakini akan mendorong promosi lurik ke kancah global.
“Lurik adalah kekhasan Klaten. Kita tawarkan dalam kerja sama Sister City. Insyaallah September kita kunjungan balasan, mudah-mudahan ada MoU yang menguntungkan kedua belah pihak,” jelasnya.
Lebih dari sekadar parade kostum, Klaten Lurik Night Carnival menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam mengangkat warisan budaya lokal menjadi kekuatan ekonomi dan daya saing daerah. Inovasi ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan tradisi luhur Klaten.(Siswanto).
Social Footer
Kontributor
Label
Social Media