Label


Breaking News

Perjalanan Terakhir Sartana, Kepala Sekolah SMA BOPKRI I Yogyakarta: Dari Beijing ke Yogyakarta Disambut Haru

 


Reporter : Awiek R 

Yogyakarta (F86) – Suasana duka mendalam menyelimuti keluarga besar SMA BOPKRI I Yogyakarta atas wafatnya Kepala Sekolah tercinta, Bapak Sartana, yang berpulang saat menjalankan tugas pendidikan di Beijing, Tiongkok, pada Kamis, 3 Juli 2025.

Almarhum Sartana, yang dikenal sebagai pendidik berdedikasi dan pemimpin yang humanis, meninggal dunia akibat serangan jantung saat berada di Beijing. Ia sempat dilarikan ke Changping District Hospital, namun tak tertolong dan meninggal dunia dalam usia 56 tahun.

Jenazah almarhum Sartana diterbangkan dari Beijing menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Indonesia, dalam sebuah perjalanan panjang yang memakan waktu hampir 24 jam, dari Rabu pagi hingga Kamis sore (17-18 Juli 2025). Setelah mendarat di Soetta, jenazah langsung diteruskan penerbangannya ke Bandara Adi Soemarmo, Surakarta, dan tiba pada pukul 17.00 WIB.

Setibanya di bandara, tim penjemputan telah siap dengan ambulans untuk membawa jenazah ke rumah duka yang beralamat di Gang Nakula No. 30C, Dero, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Pada siang hari pukul 12.00 WIB, para alumni senior angkatan 1972 dari SMA BOPKRI I (BOSA) turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Enam alumni yang hadir antara lain: Wenny Dhanarti, Triyanto Heriyana, Soesetyo, Veronica, Totok ConCat, dan Awiek Roospray yang juga merupakan awak media.

Jenazah almarhum disemayamkan terlebih dahulu di Kampus SMA BOPKRI I Yogyakarta, Jalan Wardani No. 2, Kotabaru. Suasana haru terasa kental saat doa bersama digelar oleh seluruh keluarga besar Alumni Bosa Bersatu (ABB) dan para guru serta siswa.

Acara pelepasan jenazah diawali dengan ibadah penghiburan yang dipimpin oleh Pdt. Em. Bambang Sumbodo, selaku Ketua Pembina Yayasan BOPKRI I. Suasana penuh penghayatan mewarnai momen ini.

Selanjutnya, Pdt. EM Djunarso Kartika Hadi, mewakili keluarga besar menyampaikan sambutan penuh kehangatan. Sedangkan sambutan dari masyarakat disampaikan oleh tokoh Yogyakarta, GBPH H. Prabukusumo, yang juga hadir memberikan penghormatan terakhir.

Jenazah almarhum Sartana diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum Sasonoloyo Ngestiloyo, Dero, Condongcatur, Depok, Sleman, dan dimakamkan pada pukul 14.00 WIB.

Di sepanjang Jalan Wardani, karangan bunga dari para alumni lintas angkatan tampak berjejer sebagai simbol penghormatan dan cinta untuk sosok yang telah mengabdikan hidupnya pada dunia pendidikan.

Kepergian Bapak Sartana meninggalkan duka yang mendalam, namun juga menjadi momen untuk mengenang keteladanan dan dedikasinya dalam membina generasi muda. Keluarga besar SMA BOPKRI I Yogyakarta kehilangan seorang pemimpin, sahabat, sekaligus inspirasi.(Awiek R).




 

Type and hit Enter to search

Close