Triyono Gelar Reses Masa Sidang III, Gandeng H. Anton Lami Serap Aspirasi Warga Gantiwarno

 

Anggota DPRD Kabupaten Klaten H. Triyono (kiri pakai peci) dan Anggota DPRD Provinsi Jateng H. Anton Lami dalam kegiatan reses 

Editor: Redaksi Fakta86.com

Klaten (F86) - Anggota DPRD Kabupaten Klaten dari Fraksi Partai Golkar, H. Triyono, menggelar kegiatan serap aspirasi (reses) masa sidang III di Balai Desa Towangsan, Gantiwarno, pada Minggu sore (27/7/2025). Reses ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, H. Anton Lami, yang juga berasal dari Partai Golkar.

Dalam kesempatan tersebut, H. Triyono menyampaikan bahwa efisiensi anggaran pemerintah pusat tahun 2026 berdampak langsung terhadap kegiatan dewan, termasuk dalam pelaksanaan reses yang kini lebih terbatas dibanding masa sebelumnya.

“Ada pemangkasan anggaran hingga 50 persen di tahun 2026. Maka kunjungan kerja atau kegiatan serap aspirasi tidak bisa seintensif dulu,” ujarnya di hadapan konstituen dan awak media.

Kehadiran H. Anton Lami, anggota DPRD Provinsi Jateng, menjadi bentuk sinergi antara wakil rakyat tingkat kabupaten dan provinsi untuk memperkuat penyerapan aspirasi masyarakat. Keduanya berkomitmen menyampaikan keluhan dan kebutuhan masyarakat dari tingkat desa ke forum yang lebih tinggi.

“Dengan hadirnya Pak H. Anton Lami, kita bisa bersama-sama membawa aspirasi ini ke tingkat provinsi. Ini penting, karena beberapa isu tidak bisa diselesaikan hanya di tingkat kabupaten,” ujar H. Triyono.

Dalam dialog bersama warga, H. Triyono menekankan bahwa aspirasi yang bersifat fisik atau infrastruktur masih menjadi prioritas utama di tingkat kabupaten. Sementara di tingkat provinsi, menurutnya, sudah mulai banyak fokus pada program pemberdayaan masyarakat.

“Harapan kami, masyarakat bisa semakin aktif menyampaikan kebutuhan mereka kepada wakil rakyat. Kami siap menjembatani dan memperjuangkannya,” pungkasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara warga dan kedua legislator dari Partai Golkar, menunjukkan pentingnya komunikasi dua arah dalam proses pembangunan daerah.(Siswanto).