Label


Breaking News

Goa Sentono, Warisan Peradaban Kuno di Dusun Sentonorejo, Jogotirto

"Papan informasi Gua Sentono yang berada di kawasan wisata budaya Yogyakarta. Papan ini memuat sejarah, ukuran, dan deskripsi bagian dalam gua, termasuk fungsi-fungsi ruang yang diduga digunakan pada masa lalu."

Sleman (F86) — Di lereng perbukitan karst yang tenang di Dusun Sentonorejo, Kalurahan Jogotirto, tersembunyi sebuah peninggalan arkeologi yang menyimpan kisah peradaban kuno: Goa Sentono. Situs ini bukan hanya formasi alam biasa, tetapi bukti nyata bahwa wilayah ini pernah menjadi bagian dari pusat kegiatan religius di masa lampau.

Goa Sentono diyakini merupakan situs pemujaan pada era Hindu-Buddha. Pahatan dinding, relief, serta lubang-lubang dengan bentuk dan ukuran tertentu menunjukkan adanya fungsi spiritual yang kental. Menurut penelitian mahasiswa arkeologi dan data Dinas Kebudayaan, goa ini terbagi menjadi beberapa ruang dengan ciri unik.

Ruang Goa I

Memiliki panjang 300 cm, lebar 127 cm, dan tinggi 146 cm. Dinding goa memperlihatkan pahatan manusia dalam posisi duduk di atas sebuah monolit. Relief ini diyakini merepresentasikan tokoh penting dalam tradisi ritual. Selain itu, terdapat pahatan bentuk persegi empat yang kemungkinan menjadi altar kecil.

Ruang Goa II

Berukuran panjang 50 cm, lebar 120 cm, dan tinggi 126 cm. Dinding bagian selatan menampilkan pahatan tokoh duduk di atas arc, sementara bagian tengah menggambarkan posisi duduk di atas padmasana. Di depannya terdapat cerukan yang membentuk lubang dengan diameter 13 cm. Para ahli menduga lubang ini digunakan sebagai tempat pemujaan Lingga-Yoni.

Ruang Goa III

Panjang 180 cm, lebar 159 cm, dan tinggi 155 cm. Di dinding barat terlihat pahatan manusia yang duduk di atas seekor kura-kura — simbol kosmik dalam ajaran Hindu. Di depannya terdapat lubang lingkaran berdiameter 53 cm yang kemungkinan digunakan untuk menaruh sesaji atau air suci.

Nilai Historis dan Religius

Keberadaan pahatan-pahatan tersebut menjadi indikasi bahwa Goa Sentono dibangun dan dipahat secara sengaja, bukan terbentuk alami. Motif-motifnya menunjukkan pengaruh kuat budaya Hindu-Buddha, yang diperkirakan berkembang di wilayah ini antara abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.

Selain sebagai situs religius, Goa Sentono kemungkinan juga berfungsi sebagai tempat pertapaan atau meditasi bagi para resi. Letaknya yang tersembunyi di pedesaan mendukung suasana hening, menjadikannya lokasi ideal untuk ritual dan perenungan spiritual.

Potensi Wisata Budaya

Kini, Goa Sentono menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya di Jogotirto. Lokasi ini menarik minat wisatawan, peneliti, dan pencinta sejarah yang ingin menyaksikan langsung peninggalan kuno tersebut. Lanskap sekitar yang asri, udara segar, dan keramahan warga Dusun Sentonorejo membuat kunjungan ke goa ini semakin berkesan.

Pemerintah daerah dan masyarakat setempat berupaya menjaga kebersihan dan kelestarian situs ini. Pengunjung diimbau untuk tidak merusak pahatan atau meninggalkan sampah, demi memastikan warisan budaya ini tetap terjaga untuk generasi mendatang.

Sukardi Juru Kunci Goa Sentono 

Di tengah upaya pelestarian ini, Sukardi menjalankan tugas sebagai juru kunci Goa Sentono. Ia memastikan kebersihan, keselamatan, dan penghormatan terhadap setiap sudut gua. Namun perannya lebih dari sekadar penjaga: Sukardi juga menjadi pemandu lisan yang membagikan pengetahuan lokal, mitos dan makna filosofis di balik setiap pahatan.

Berpakaian sederhana dan bertutur ramah, Sukardi kerap mengajak pengunjung merenung. Baginya, batu, lorong, dan udara di dalam gua adalah bagian dari kehendak Ilahi. Filosofi Jawa seperti Urip (kehidupan), Nguripi (memilih untuk hidup), dan Nguripake (mengusahakan kehidupan) menjadi panduan hidupnya dalam merawat warisan budaya ini.

Lokasi dan Rute Perjalanan ke Goa Sentono

Alamat: Dusun Sentonorejo, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Koordinat Google Maps: (8°02′ Lintang Selatan, 110°23′ Bujur Timur — dapat dicari langsung dengan kata kunci “Goa Sentono Jogotirto”.

Akses Kendaraan:

Dari Kota Yogyakarta, ambil jalur menuju Jalan Wonosari via Piyungan. Setelah melewati Pasar Piyungan, belok ke arah timur menuju Jogotirto.

Dari Bandara YIA Kulon Progo, perjalanan memakan waktu ±1 jam 20 menit dengan rute menuju Ring Road Selatan, lalu arahkan kendaraan ke timur hingga tiba di Berbah.

Tersedia lahan parkir sederhana di dekat pintu masuk goa, namun akses jalan menuju lokasi agak sempit sehingga disarankan menggunakan kendaraan roda dua atau mobil kecil.

Tips Berkunjung ke Goa Sentono

1. Gunakan alas kaki yang nyaman karena akses menuju goa melewati jalan setapak berbatu.

2. Bawa senter atau penerangan tambahan jika ingin melihat detail pahatan di dalam goa.

3. Hindari menyentuh atau memahat ulang dinding goa demi menjaga keasliannya.

4. Datanglah di pagi atau sore hari untuk mendapatkan pencahayaan alami terbaik.(Red).


Type and hit Enter to search

Close