Label


Breaking News

Tradisi Cing-Cing Goling Gedangrejo Gunungkidul: Wujud Syukur Warga atas Panen Raya

 

Upacara Adat Cing-Cing Goling, di Padukuhan Gedangan, Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Kamis (21/8/2025).

Gunungkidul (F86) - Wujud syukur warga Kalurahan Gedangrejo, Pemerintah Kalurahan gelar upacara Adat Cing-Cing Goling, salah satu upacara adat yang ada di Padukuhan Gedangan, Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Kamis (21/8/2025).

Diketahui, Cing-Cing Goling dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada panen raya padi kedua sekitar bulan Juli atau Agustus. Upacara adat ini dilangsungkan sebagai wujud mengungkapkan rasa syukur warga kepada Allah SWT atas panen raya padi pada tahun tersebut mendapatkan hasil melimpah ruah. Serta hujan yang diberikan untuk mengairi lahan pertanian yang menyebabkan bendungan tidak pernah kekeringan dan kehabisan air.

Swikyo (74), Salah seorang tokoh budaya menyampaikan, upacara adat ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada 2 tokoh penting dalam berlangsungnya Kalurahan Gedangrejo khususnya Padukuhan Gedangan.

Kedua tokoh tersebut adalah Ki Wisang Sanjaya dan Ki Tropoyo. Menurut sejarahnya, tradisi tersebut bermula dari pelarian Prajurit Majapahit yaitu Ki Wisang Sanjaya dan Ki Trapoyo beserta rombongannya. Mereka berlari menuju barat hingga akhirnya singgah dan menetap didaerah sekitar Kali Dawe, Padukuhan Gedangan, Kalurahan Gedangrejo.

Upacara Cing-Cing Goling dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada panen raya padi kedua sekitar bulan Juli atau Agustus.

Diperjalanan, mereka dihadang oleh sekelompok rampok yang ingin menculik Nyi Wisang Sanjaya yaitu istri dari Ki Wisang Sanjaya serta merebut harta benda yang rombongan bawa. Kejadian lari-lari dan melawan perampok tadi oleh warga dusun setempat dibuat seperti tarian kolosal yang dinamai Cing-Cing Goling.

Melanjutkan kehidupannya, mereka hidup sebagai seorang petani serta membangun sebuah bendungan di Kali Dawe yang dinamai Kedung Dawang untuk mengairi lahan pertanian disekitarnya. Bendungan tersebut dibuat oleh Ki Wisang Sanjaya beserta rombongan dan dibantu oleh warga sekitar.

Tidak sebagai wujud mengungkapkan rasa syukur warga, upacara  adat ini juga digunakan sebagai sarana menyambung tali silaturahmi sesama warga. Hal ini dikarenakan pada hari upacara adat itu berlangsung, para warga akan berkumpul menjadi satu di pendopo dan kawasan bendungan Kedung Dawang dengan membawa berkat yang berisikan ingkung untuk ditukar-tukarkan.

"Cing Goling Sebagai Wujud Mengungkapkan Rasa Syukur Warga. Ungkapkan Rasa Syukur Melalui Upacara Adat Cing-Cing Goling. Bentuk Rasa Syukur Warga Desa Gedangrejo Melalui Upacara Adat Cing-Cing Goling. Bentuk Penghormatan dan Rasa Syukur Warga yang Dikemas dalam Tradisi Cing-Cing Goling." Pungkas Swikyo.

Sangat diharapkan kepada warga Desa Gedangrejo khususnya para pemuda pemudinya untuk terus melaksanakan Tradisi Upacara Adat Cing-Cing Goling agar tradisi tersebut tetap lestari hingga generasi selanjutnya.(Zull).

Type and hit Enter to search

Close