Desa Kalikotes Tampilkan Hidroponik sebagai Produk Unggulan di Ajang Desamorfosis Klaten

Desa Kalikotes menampilkan sentra hidroponik dalam ajang Desamorfosis 2025 yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Klaten di Nyi Rakit, Desa Krakitan, Bayat, pada Sabtu (27/9/2025). 

KLATEN (F86) – Desa Kalikotes ikut serta dalam ajang Desamorfosis 2025 yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Klaten di Nyi Rakit, Desa Krakitan, Bayat, pada Sabtu (27/9/2025). Acara ini menghadirkan 39 desa yang telah mendapatkan SK dari Disporapar maupun Bupati Klaten sebagai desa wisata.

Kepala Desa Kalikotes, Ponidi, menjelaskan bahwa pihaknya menampilkan sentra hidroponik sebagai produk unggulan. Hidroponik menjadi pilihan karena menghasilkan berbagai macam sayuran sehat tanpa pestisida, yang sekaligus membuka peluang edukasi bagi generasi muda.

Baca juga :

https://www.fakta86.com/2025/09/kirab-budaya-meriahkan-desa-demakijo.html

“Dengan hidroponik, anak-anak muda bisa belajar bertani tanpa lahan luas dan tanpa menggunakan pestisida. Harapannya mereka lebih tertarik pada dunia pertanian dan cinta pada sektor ini,” ujar Ponidi.

Selain produk olahan hidroponik, Desa Kalikotes juga memamerkan keterampilan warga serta destinasi wisata yang ada di wilayahnya. Salah satunya adalah Bumi Perkemahan Tirta Mulya, yang kini menjadi tujuan kegiatan akademisi, sekolah, hingga perguruan tinggi untuk menggelar kemah.

Baca juga:

https://www.fakta86.com/2025/09/desa-wisata-pasung-tampilkan-produk.html

Kalikotes juga mengembangkan wisata religius Mini Ka’bah yang masih dalam proses pembangunan, serta memanfaatkan gedung serbaguna yang dapat disewa masyarakat untuk berbagai acara dengan kapasitas hingga 1.000 tamu. Gedung ini dilengkapi area parkir luas, 10 unit MCK, dan fasilitas katering.

Hidroponik Desa Kalikotes dikelola oleh BUMDes bersama ibu-ibu PKK dan pemuda desa. Saat ini terdapat berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan, seperti selada, kangkung, dan sayuran lainnya.

“Kami berharap hidroponik tidak hanya menjadi produk unggulan, tetapi juga sarana pembelajaran dan daya tarik wisata desa,” pungkas Ponidi.(Siswanto).