KH. Kholilurrahman: Nabi Muhammad Adalah Sang Pencerah yang Menginspirasi Umat

Foto bersama usai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Kautsar, Duwetan Candirejo, Ngawen, Klaten, Minggu (7/9/2025),

KLATEN (F86) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Kautsar, Duwetan Candirejo, Ngawen, Klaten, Minggu (7/9/2025), diisi tausiyah KH. Dr. Kholilurrahman, M.Si, pengurus MUI Kabupaten Klaten. Ia menegaskan, Nabi Muhammad adalah sang pencerah yang menginspirasi umat manusia di seluruh dunia.

Menurutnya, Rasulullah dikenal sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam, yang membawa pesan kebaikan dan keselamatan. Nabi hadir sebagai penerang spiritual yang membimbing manusia menuju kebenaran.

“Rasulullah adalah pemimpin dan teladan dalam beribadah, bermasyarakat, serta berakhlak mulia,” kata Kiai Kholilurrahman. 

Ia menekankan bahwa nilai keadilan, kasih sayang, dan persaudaraan yang diajarkan Nabi menjadi dasar kehidupan harmonis. Maulid Nabi bukan sekadar mengenang kelahiran Rasulullah, melainkan momentum untuk meneladani akhlaknya.

“Peringatan ini harus memperkuat komitmen kita dalam hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan menjaga bangsa,” ujarnya.

Dalam konteks kebangsaan, Rasulullah telah memberi teladan hidup berdampingan di tengah perbedaan. Nabi membangun masyarakat Madinah dengan prinsip keadilan, toleransi, dan kasih sayang di tengah keberagaman suku dan agama.

Kiai Kholilurrahman juga menyinggung sejarah Maulid Nabi. Tercatat tiga versi asal mula peringatan ini: dari Dinasti Ubaid di Mesir, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri di Irak, dan Shalahuddin Al-Ayyubi di Mesir pada masa Perang Salib.

Meski terdapat perbedaan riwayat, Imam Jalaluddin As-Suyuthi menyebut perintis utama Maulid adalah Malik Al-Muzhaffar Abu Sa’id Kukabri, penguasa Irbil yang dikenal mulia dan dermawan. Ia juga membangun masjid Al-Jami’ Al-Muzhaffari di lereng Gunung Qasiyun.

“Melalui Maulid Nabi, mari kita tingkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan meneladani akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Kiai Kholilurrahman.(Siswanto).