Label


Breaking News

Kirab Budaya dan Tasyakuran Bersih Sendang Srinongko di Desa Pokak Klaten

Ketua panitia Dono Susilo memberikan sambutan dalam acara Kirab Budaya dan Tasyakuran Bersih Sendang Srinongko, di Desa Pokok, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten 

Klaten (F86) - Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, menggelar acara Kirab Budaya dan Tasyakuran Bersih Sendang Srinongko pada Rabu (17/9/2025). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Klaten sekaligus tradisi tahunan yang dilaksanakan masyarakat Desa Pokak.

Kepala Desa Pokak, Suciati, menjelaskan bahwa kirab budaya ini dipimpin oleh ketua panitia Dono Susilo dan telah menjadi agenda rutin desa setiap tahunnya. Acara tersebut disponsori oleh para kepala dusun (Kadus) yang ada di Desa Pokak, terdiri dari Kadus I, II, dan III. Masing-masing menampilkan kreasi budaya serta gunungan hasil bumi dari wilayahnya.

“Ini merupakan bentuk sujud syukur kepada Tuhan atas hasil tanaman para petani Pokak. Tradisi ini kami jaga sebagai bagian dari budaya Jawa yang turun-temurun,” ujar Suciati.

Beberapa Gunungan yang akan memeriahkan kirab Budaya di Desa Pokok

Kirab budaya semakin meriah dengan penampilan kesenian dari setiap dukuh serta atraksi drum band yang dibawakan oleh siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai TK, SD, SMP hingga SMA di wilayah setempat. Kehadiran Camat Ceper, Kelik Sumardiyono, menjadi bentuk dukungan pemerintah kecamatan terhadap kegiatan pelestarian budaya tersebut.

Puncak acara akan digelar pada Jumat (19/9/2025), berupa prosesi Bersih Sendang Srinongko. Dalam acara ini, dilakukan penyembelihan hewan kurban yang kemudian dimasak bersama-sama untuk dinikmati seluruh warga.

"Tahun ini jumlah kambing yang dipotong sebanyak 50 ekor, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 100 ekor. Meski begitu, Kami tetap bersyukur karena acara dapat terlaksana meski kondisi ekonomi warga sedang sulit akibat hasil panen menurun,"ujarnya.

Sebagai penutup, acara bersih sendang akan dimeriahkan dengan pagelaran wayang orang yang dimainkan oleh warga Desa Pokak sendiri.

“Kami bangga karena warga masih setia menguri-uri budaya Jawa. Semoga tradisi ini bisa terus dijaga dan diwariskan untuk generasi mendatang,” pungkas Suciati.(Dwi H).

Type and hit Enter to search

Close