Label


Breaking News

Lestarikan Adat dan Budaya Leluhur, Kalurahan Petir Gelar Tradisi Nyadran Petilasan Mbah Jobeh

Upacara adat tradisi nyadran Kalurahan Petir, Rongkop, Gunungkidul.

Gunungkidul (F86) - Diera modernisasi saat ini budaya nyaris terkikis seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Namun tidak bagi Kalurahan Petir, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul. Di Kalurahan Petir adat tradisi masih terjaga dilestarikan masyarakat salah satunya dengan digelarnya upacara adat nyadran, Kamis (25/9/2025).

Tradisi nyadran yang diikuti oleh warga masyarakat 13 padukuhan melakukan kirab budaya dari balai kalurahan menuju situs petilasan Mbah Jobeh. Dalam kirab budaya nyadran ini, masing-masing padukuhan membawa gunungan yang berisi ingkung serta hasil bumi. Nyadran di Kalurahan Petir merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang diaktualisasikan melalui doa, serta menggelar kenduri atau tasyakuran bersama-sama.

"Kegiatan nyadran Kalurahan Petir merupakan salah satu warisan tak benda yang telah diakui oleh pemerintah pusat, sehingga budaya nyadran ini terus kami lestarikan," ucap Lurah Petir Sarju.

Sarju mengatakan, upacara adat nyadran dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepatnya di hari Kamis Kliwon dan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan rasulan Kalurahan Petir. Upacara adat nyadran diawali dengan kirab budaya, seni pertunjukan, dan kenduri. Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, tradisi nyadran merupakan sarana mengenalkan budaya bagi generasi muda.

Baca juga :

https://www.fakta86.com/2025/09/tradisi-buka-tetek-doa-bersama-dan.html

"Harapan kami warga masyarakat untuk golong-gilik sehingga dalam pengertiannya maayarakat bisa mendukung program pemerintah melalui pelestarian budaya jawa. Karena budaya ini merupakan wadah membangun persatuan kesatuan di masyarakat," sambungnya.

Kenduri do'a bersama tradisi nyadran

Pada kesempatan yang sama, tim monitoring kalurahan budaya CB Supriyanto memberikan apresiasi terhadap masyarakat Kalurahan Petir. Hingga saat ini, mereka masih konsisten menjaga adat tradisi ditengah gempuran zaman modern dan globalisasi.

"Saya bangga karena disini tidak ada masalah semuanya mendukung karena upacara adat ini bukan tuntunan agama tetapi warisan leluhur yang wajib dilestarikan. Dan kami bersyukur karena situs petilasan Mbah Jobeh telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Pemerintah Republik Indonesia," ucapnya.

Kalurahan Petir saat ini telah menyandang status sebagai kalurahan dengan memiliki 5 aspek diantaranya upacara adat dan tradisi, seni pertunjukan permainan anak, bahasa sastra aksara, kerajinan kuliner dan pengobatan tradisional, tata ruang bangunan dan warisan budaya. Sebagai tim monitoring kalurahan budaya CB Supriyanto telah melakukan evaluasi Kalurahan Petir.

"Evaluasi sudah kami laksanakan dan kemarin telah diupayakan Petir masuk melalui akreditasi sebagai kalurahan budaya, namun belum lolos mengingat ketatnya persaingan. Kami akan ajukan di tahun depan mudah- mudahan nanti lolos," tutupnya. (Zull).

Type and hit Enter to search

Close