Editor: Fakta86.com
Klaten (F86) — Sebanyak sebelas siswa SMP Negeri Wedi Birit, Kabupaten Klaten, diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh pemerintah pada Selasa (8/10/2025).
Peristiwa tersebut bermula ketika para siswa mengeluh mual, sakit perut, dan ingin muntah tak lama setelah menyantap makanan MBG di sekolah. Melihat kondisi itu, para guru segera mengambil langkah cepat dengan membawa siswa yang terdampak ke Puskesmas Wedi untuk mendapatkan perawatan medis.
“Setelah makan, beberapa siswa mengeluh mual dan sakit perut. Kami langsung membawa mereka ke puskesmas terdekat agar segera ditangani,” ujar salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
Kabar dugaan keracunan ini cepat menyebar dan membuat orang tua wali murid panik. Banyak dari mereka mendatangi sekolah dan puskesmas untuk memastikan kondisi anak-anak mereka.
Mengetahui kejadian tersebut, Heri, anggota DPRD Kabupaten Klaten dari Fraksi Golkar, langsung mendatangi SMPN Wedi Birit untuk melihat kondisi para siswa dan memastikan penanganan berjalan cepat.
“Kami merespons cepat agar penanganan tidak terlambat. Sekolah juga sudah melakukan pendataan, dan para relawan desa turut membantu evakuasi serta pemantauan kondisi siswa,” jelas Heri saat ditemui di lokasi.
Selain pendataan, pihak sekolah bekerja sama dengan tenaga medis dan relawan desa untuk memastikan tidak ada siswa lain yang terdampak setelah pulang ke rumah.
“Kami terus memantau siswa yang sudah pulang, sambil berkoordinasi dengan relawan desa yang siap siaga jika ada laporan tambahan,” ungkap salah satu guru di SMPN Wedi Birit.
Hingga berita ini diturunkan, seluruh siswa yang mengalami gejala telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Wedi dan berada dalam kondisi stabil.
Pihak sekolah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan yang dikonsumsi untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan asupan nutrisi sehat bagi pelajar sekolah. Namun, insiden ini menjadi perhatian agar pelaksanaan di lapangan dapat lebih diawasi terutama pada aspek kebersihan, penyimpanan, dan distribusi makanan.(Siswanto).
Social Footer
Kontributor
Label
Social Media