![]() |
| Tasyakuran HUT ke-68 Kosgoro 1957 DIY di Botani Resto, Jumat (14/11/2025) |
YOGYAKARTA (F86) - Isu mengenai kemungkinan pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden RI ke-2 Soeharto memunculkan reaksi beragam di tengah masyarakat. Sebagian kalangan menilai Soeharto sebagai tokoh pembangunan yang mampu membawa Indonesia menuju stabilitas ekonomi, swasembada pangan, dan percepatan pembangunan infrastruktur selama 32 tahun masa kepemimpinannya.
Pada era Orde Baru, Indonesia juga mengalami peningkatan signifikan dalam sektor pertanian, pendidikan, hingga industrialisasi. Namun di balik keberhasilan tersebut, kritik keras tetap mengemuka terkait gaya pemerintahan yang dinilai otoriter dalam mempertahankan kekuasaan.
Perdebatan terkait Soeharto kembali muncul bersamaan dengan momen penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh dari berbagai daerah oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, pada 10 November 2025, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 116/TK/2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025.
Isu nasional ini turut menjadi bahasan di sela acara Tasyakuran HUT ke-68 Kosgoro 1957 DIY di Botani Resto, Jumat (14/11/2025), yang dihadiri ratusan kader dari seluruh DIY.
PDK Kosgoro 1957 DIY, Erwin Nizar, S.Psl., M.Sl., menegaskan bahwa Kosgoro terus bertahan sebagai organisasi yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Kami bersyukur Kosgoro mampu bertahan dan tetap eksis melewati berbagai tantangan zaman. Hari ini kami semakin solid untuk melangkah maju, terutama dalam menjaga demokrasi Indonesia,” tegas Erwin.
Ia mengingatkan bahwa Kosgoro memiliki akar sejarah kuat sebagai organisasi yang lahir dari semangat tentara pelajar pada 10 November 1957 di Surabaya, serta menjadi bagian dari Tri Karya pendiri Partai Golkar bersama MKGR dan SOKSI.
“Kosgoro tidak dapat dipisahkan dari Partai Golkar. Sejak awal, kami menjadi bagian penting dalam perjalanan politik nasional,” ujarnya
Ketua DPD Golkar DIY, H. Singgih Januratmoko, S.K.H., M.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa Kosgoro memiliki peran strategis dalam konsolidasi politik Golkar.
“Kosgoro memegang peranan penting dalam gerakan politik Partai Golkar. Kami sudah menyiapkan kader-kader terbaik untuk maju pada tahun politik 2029, baik di legislatif maupun eksekutif,” jelas Singgih.
Ia menyebut bahwa kader Golkar DIY ditargetkan mampu bersaing di tingkat DPRD Kabupaten/Kota, DPRD DIY, hingga DPR RI.
Acara ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng HUT ke-68 Kosgoro 1957 DIY yang dilakukan oleh Ketua PDK Kosgoro DIY. Potongan tumpeng kemudian diberikan kepada seluruh elemen Kosgoro sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.
Rangkaian tasyakuran dilanjutkan dengan kesenian Ondrowinan dan hiburan live music oleh Mr. Indradi bersama artis-artis Kosgoro.(Awiek R).


Social Footer
Kontributor
Label
Social Media