Klaten (F86) — Perjalanan panjang melestarikan wastra Nusantara dijalani dengan konsisten oleh Maharani Setiawan, Direktur Lurik Prasojo Pedan, Kabupaten Klaten. Melalui dedikasinya selama lebih dari 15 tahun, Lurik Prasojo berhasil naik kelas hingga menembus pasar internasional sekaligus menjadi motor penggerak UMKM mikro di Pedan.
Maharani menjelaskan bahwa dalam lima hingga enam tahun terakhir, terbentuk kemitraan UMKM yang solid dan berdampak nyata bagi perkembangan usaha kecil di wilayah tersebut.
“Kemitraan yang kami bangun ini menjadi langkah besar untuk mendorong pelaku UMKM berkembang dari hulu ke hilir. Hari ini Lurik Prasojo resmi ditetapkan sebagai holding UMKM,” ujarnya. Rabu (19/11/2025).
Saat ini Lurik Prasojo membawahi sekitar 40 UMKM, mulai dari penjahit kecil, pembatik, pembuat aksesori, hingga perajin ecoprint. Semua dirangkul dalam satu ekosistem agar tumbuh bersama dan memiliki daya saing nasional maupun global.
Peresmian holding UMKM Lurik Prasojo dilakukan langsung oleh Menteri Perdagangan pada Rabu, 19 November 2025, di halaman pabrik Lurik Prasojo Pedan, Kabupaten Klaten. Momentum ini menjadi tonggak penting bagi kebangkitan UMKM berbasis wastra tradisional Jawa.
Lurik Prasojo juga aktif mengikuti berbagai ajang internasional. Melalui pendampingan Kementerian UMKM, mereka berpartisipasi pada World Expo 2025 di Osaka, Jepang—sebuah pengalaman yang membuka wawasan baru sekaligus memperkuat posisi lurik di panggung global.
Tak hanya itu, pada gelaran Indonesia Global Halal Fashion bulan September lalu, Lurik Prasojo tampil sebagai salah satu pengrajin sekaligus desainer. Maharani menegaskan bahwa seluruh produk yang ditampilkan menggunakan benang bersertifikat halal dan pewarna alami.
“Kami ingin menunjukkan bahwa wastra tradisional mampu memenuhi standar industri fashion modern. Bahan halal dan pewarna alami menjadi ciri khas sekaligus komitmen kami,” tegas Maharani.(Siswanto).


Social Footer
Kontributor
Label
Social Media