Label


Breaking News

Paku Buwono XIII Mangkat, Ribuan Warga Iringi Prosesi Pemakaman di Imogiri

Foto Ribuan Masyarakat tumpah ruah mengiringi PB XIII ke peristirahatan terakhir di Pajimatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bantul (F86) — Kabar duka menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII (PB XIII) wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB di RS Indriati, Solobaru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Almarhum meninggal dunia pada usia 77 tahun setelah menjalani perawatan intensif.

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh adik ipar PB XIII, RAy Febri Habsari Dipokusumo, yang memohon doa melalui pesan singkat. Hal serupa juga disampaikan KPH Eddy S. Wirabumi, kerabat keraton sekaligus adik ipar PB XIII, yang mengaku menerima kabar berpulangnya Sinuhun pada pukul 07.40 WIB dari pihak rumah sakit.

Persiapan prosesi pengantaran jenazah dimulai sejak pukul 08.00 WIB di Keraton Surakarta dan selesai pukul 10.30 WIB. Jenazah kemudian diberangkatkan menggunakan kereta kencana khusus menuju Loji Gandrung, sebelum melanjutkan perjalanan ke Pajimatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sejak pagi, ribuan pelayat telah memadati halaman masjid di lingkungan keraton untuk mengikuti salat jenazah. Iring-iringan penghantar berlangsung khidmat dengan barisan panjang abdi dalem, kerabat, dan masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat turut menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya PB XIII.

“Semoga Sinuhun mendapatkan tempat terbaik di sisi Gusti Ingkang Maha Kuasa. Beliau adalah sosok raja yang dihormati, panutan budaya, dan penjaga warisan Mataram,” demikian pernyataan resmi yang diterima Fakta86.com.

PB XIII dikenal sebagai tokoh yang berwibawa, penuh keteladanan, dan berdedikasi tinggi dalam menjaga nilai-nilai budaya Jawa serta marwah Keraton Surakarta. Nilai luhur dan ajaran moral yang diwariskan menjadi fondasi penting bagi pelestarian budaya bangsa.

Kepergian beliau menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Jawa. Namun, warisan sikap dan keteladanan PB XIII akan terus hidup melalui budi pekerti dan pengabdian para penerusnya.

Setelah disalatkan, jenazah PB XIII diusung oleh lebih dari 20 abdi dalem menaiki ratusan anak tangga menuju puncak bukit Pajimatan Imogiri. Ribuan warga tampak memadati rute yang dilalui, mulai dari Solo hingga kawasan makam raja-raja Mataram.

Dalam wawancara dengan reporter Fakta86.com, salah satu abdi dalem, RP Trihadi Jayengpuro, menuturkan proses perjalanan yang penuh haru:

“Dari Solo tadi sudah jam 9.00 dari keraton, lalu berjalan kaki. Sampai Logandong kira-kira satu jam, kemudian pindah ambulans menuju Imogiri,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

“Prosesinya lancar, cuacanya juga diberi teduh. Walaupun mendung, tapi semuanya berjalan baik. Saya senang melihat anak-anak sekolah dan warga di pinggir jalan ikut menyambut dengan senyum,” tambahnya.

Prosesi pemakaman PB XIII menjadi simbol kuat bahwa tradisi luhur dan rasa hormat terhadap sesama masih terjaga dalam kehidupan masyarakat Jawa. Keraton tidak sekadar simbol budaya, tetapi juga pusat nilai-nilai adiluhung yang mengajarkan tata krama, kebijaksanaan, dan persaudaraan.(Awiek R).



Type and hit Enter to search

Close