Warung Kopi Terindikasi Tempat Prostitusi di Jogonalan Ditutup Warga, Satpol PP: Ganggu Ketertiban Umum

Komandan Satpol PP Klaten, Joko Hendrawan

Klaten (F86) — Sebuah warung kopi yang berada di Jalan Gondang–Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, resmi ditutup oleh warga Kraguman pada Senin (1/12/2025). Penutupan dilakukan karena lokasi tersebut diduga kuat menjadi tempat nongkrong pria hidung belang sekaligus praktik prostitusi terselubung.

Komandan Satpol PP Klaten, Joko Hendrawan, membenarkan adanya penutupan warung tersebut dan menyatakan bahwa langkah itu merupakan bentuk respons terhadap keresahan masyarakat.

“Benar, ada penutupan warung yang diindikasikan menjadi tempat nongkrong bapak-bapak hidung belang dan aktivitas prostitusi. Lokasi itu juga tidak memiliki izin dari PTP Gondangbaru maupun pemerintah desa setempat,” ujar Joko.

Ia menjelaskan bahwa lahan tersebut dulunya merupakan jalur lokomotif pengangkut tebu menuju pabrik gula. Namun, dalam perkembangannya, area itu dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab hingga muncul bangunan warung dan lapak yang tidak berizin.

“Dulu tempat itu hanya jalur lori tebu. Dalam perkembangannya dimanfaatkan oknum untuk mendirikan pangkalan ojek dan warung yang kemudian terindikasi menjadi tempat prostitusi,” tegasnya.

Menurut Joko, Satpol PP sebenarnya telah memberikan peringatan secara lisan, namun tidak digubris oleh penghuni lapak. Kondisi tersebut membuat situasi semakin mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga sekitar.

“Kami sudah beri peringatan, tetapi diabaikan. Karena sangat mengganggu ketertiban umum, kami berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Kraguman dan masyarakat untuk mengambil tindakan,” jelasnya.

Pemerintah Desa Kraguman kemudian menerbitkan surat edaran agar lokasi dikosongkan per tanggal 1 Desember 2025. Penghuni warung akhirnya bersedia mengosongkan tempat tanpa adanya paksaan.

“Setelah dikosongkan, kami menggandeng PLN untuk memutus jaringan listrik di area tersebut. Pada Kamis, 4 Desember besok, Satpol PP akan melakukan eksekusi pembongkaran warung yang terindikasi prostitusi terselubung,” tambah Joko Hendrawan.

Masyarakat berharap penertiban ini mampu mengembalikan rasa aman dan ketertiban lingkungan di wilayah tersebut.(Siswanto).